Metode Penilaian Indikator Kesehatan Gigi dan Mulut

Metode Penilaian Indikator Kesehatan Gigi dan Mulut
Kuliah drg. Sri Utami



Karies merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan sementum yang disebabkan aktivitas jasad renik yang ada dalam suatu  karbohidrat yang diragikan. Proses karies ditandai dengan terjadinya  demineralisasi pada jaringan keras gigi, diikuti dengan kerusakan bahan organiknya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya invasi bakteri dan kerusakan pada jaringan pulpa serta  penyebaran infeksi ke jaringan periapikal dan menimbulkan rasa nyeri. Sampai sekarang, karies masih merupakan masalah kesehatan baik di negara maju maupun di negara-negara bekembang. Data dari Bank WHO (2000) yang diperoleh dari enam  wilayah WHO (AFRO, AMRO, EMRO, EURO, SEARO, WPRO) menunjukkan bahwa rerata  pengalaman karies (DMFT) pada anak usia 12 tahun berkisar 2.4.


Secara umum faktor etiologi atau penyebab terjadinya karies dibedakan menjadi beberapa faktor yaitu faktor primer yang lebih mengacu kepada biofilm (lapisan normal yang terdapat pada gigi yang berasal dari saliva) dan juga faktor modifikasi yang secara tidak langsung mempengaruhi biofilm itu sendiri. sebenarnya karies itu terjadi bukan disebabkan oleh penyakit-penyakit tertentu yang langsung terbentuk begitu saja. namun karies itu membutuhkan waktu yang lama. Ada tiga faktor utama penyebab karies yaitu waktu, host, agen dan substrat. Host adalah gigi itu sendiri (tanpa adanya gigi pasti tidak akan pernah terjadi karies, hahahahaha) dimana substrat seperti biofilm-biofilm menempel dan juga berbagai sisa makanan yang telah kita cerna. Semakin lama substrat itu ada di rongga mulut kita makan akan menyebabkan timbulnya agen atau mikroorganisme seperti bakteri yang terdapat pada substrat tersebut berkembang biak secara berlebih ( miktoorganisme tertentu dibutuhkan dalam rongga mulut kita tapi dalam batas yang normal) sehingga menyebabkan fermentasi glucosa yang terdapat dalam karbohidrat yang dapat menyebabkan terjadinya demineralisasi pada gigi..
Yah secara singkat begitulah skenarioo ehh maksudnya etiologi karies..
sekarang masuk ke pembahasan inti yuukk  ^-^


Specific for Caries Index
NOHSS (National Oral Health Suveillance System): 
  • Dental visit : Kunjungan ke dokter gigi pada dewasa umur 18 tahun selama 1 tahun terakhir 
  • Teeth cleaning Kunjungan ke dokter gigi pada dewasa umur 18 tahun selama 1 tahun untuk melakukan pembersihan karang gigi
  • Complete tooth loss : usia diatas 65 tahun yang telah kehilangan semua giginya karena kerusakan gigi ataupun karena penyakit gusi
  • Lost 6 or more teethusia diatas 65 tahun yang telah kehilangan gigi lebih dari 6 gigi baik karena kerusakan gigi atau penyakit gusi
  • Fluoridation status :  persentasi masyarakat yang telahmengonsumsi air yang mengandung fluor setelah dilakukan fluoridasi 
  • Caries experience : persentasi pada 3 kelas siswa yang telah dilakukan pemeriksaan karies meliputi pemeriksaan gigi yang telah ditangani maupun yang tak ditangani
  • Unthreated tooth decay :  persentasi pada 3 kelas siswa yang telah dilakukan pemeriksaan karies dimana karies tersebut belum pernah ditangani
  • Cancer of the oral cavity and pharynx : pemeriksaan kanker pada mulut maupun pada faring berdasarkan tingakatan keganasan tumornya
*tidak semua indikator dari NOHSS akan dibahas tapi cuma yang di bold ajah !!  hehehehe

1. DMF-T 

DMF T diperkenalkan oleh Klein (1938) waktu mempelajari tentang karies. Indeks ini berdasarkan pada jaringan keras gigi yang apabila mengalami kerusakan maka tidak akan bisa kembali ke bentuk sedia kala
  • D = Decay adalah jumlah gigi permanen yang rusak
  • M = Missing adalah jumlah gigi permanen yang hilang
  • F = Filling adalah jumlah gigi permanen yang di tumpat
Patokan angka untuk menghitung DMF T disebut dengan  MEAN
No
Status
Nilai
1.
Sangat rendah
0,8 - 1,1
2.
Rendah
1,2 - 2,6
3.
Sedang
2,7 – 4,4
4.
Tinggi
4,5 – 6,5
5.
Sangat tinggi
>6,5

"Semakin tinggi indeks DMF-T semakin tinggi kasus kariesnya"

Kekurangan DMF-T
  • Jumlah gigi tidak harus sama dengan jumlah DMF-T
  • Lesi karies tidak dihitung
  • Tidak menghitung sealant
  • etc

2. SiC ( Significant Caries Index)

Significant caries index atau SiC baru diperkenalkan pada tahun 2000-an oleh Brathal, ia menggunakan SiC untuk menghitung indeks karies yang tinggi dalam suatu populasi


Indeks SiC mudah dihitung, skor SiC diperoleh dari rerata DMFT pada sepertiga populasi yang mempunyai skor karies paling tinggi. Untuk menghitung indeks ini, yang harus dilakukan adalah

  1. Mengurutkan individu sesuai dengan skor DMFTnya, 
  2. Memilih sepertiga dari populasi dengan skor karies paling tinggi dan 
  3. Menghitung DMFT untuk kelompok studi
Cara menghitung indeks SiC
  • Menggunakan indeks DMF-T
  • Mengurutkan data individu mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi
  • Mengambil 1/3 jumlah data dari total populasi dengan DMF-T yang tinggi
  • Lalu menjumlahkan data tersebut
  • Kemudian membaginya lagi dengan jumlah individu (1/3) yang tetinggi DMF-Tnya
3. Specific Index
Specific caries index merupakan indeks terbaru yang di gagas oleh Acharya pada tahun 2006 untuk menggambarkan jumlah gigi karies yang belum pernah di tangani sama sekali dengan menggunakan indeks DMF-T.  Pengukurannya dilakukan khusus di daerah permukaan gigi jadi indeks ini masih sangat jarang digunakan oleh khalayak umum.

4.  ICDAS (International Caries Detection And Assessment System)

ICDAS I
  • Penelitiannya menggunakan sistematik review
  • Assessment atau pemeriksaan atau penaksiran khusus pada bagian corona atau permukaan mahkota tapi lebih sempurna dari DMF-T
ICDAS II
  • Assessment lebih kompleks yaitu pada tiap permukaan korona, sealant, restorasi, perubahan warna serta aktivitas kariesnya
  • Membentuk 2 digit , yaitu 1: CARS, 2:CORONAL
Kelebihan
a. Hasil lebih spesifik, lebih lengkap dibandingkan dengan pemeriksaan lainnya
b. Mampu menghitung karies dentin,
c. Mengikuti perjalanan karies
d. Etiologi karies lebih terarah

Kekurangan
a. Tidak meilai karies pulpa
b. Membutuhkan waktu pemeriksaan yang lebih lama
c. Analisisnya lebih kompleks

5. PUFA (Pulpal Ulceration Fistula Abcess)

Sama seperti Specific Caries Index, PUFA juga masih termasuk indeks yang baru digunakan untuk menghitung karies. Pembuatan PUFA ditujukan untuk melengkapi indeks DMF-T  

P = Pulpal, pertimbangan keterlibatan pulpa dalam proses karies dengan hancurnya seluruh korona atau mahkota sehingga yang tersisa hanyalah akar

U=  Ulserasi, yang disebabkan oleh potongan-potongan enamel yang pecah ataupun karena inflamasi pulpa atau akar yang mengalami fragmentasi sehingga timbul ulser

F= Fistula atau nanah yang muncul akibat adanya gangguan kesehatan gigi dan mulut yang melibatkan pulpa

A= Abses yang terkait dengan pulpa

6. CAST (Caries Assessment and Spectrum Treatment)

CAST dibuat untuk menyempurnakan indeks DMF-T dan PUFA yang diciptakan oleh Frenken pada tahun 2011. Assessment atau pemeriksaan meliputi sealant, tumpatan, email, dentin dan gigi yang tanggal

*hari ini infonya cuma segini aja yah.. soalnya slide dokternya belum dibagiin.. hehehehe
materinya juga udah ditambahin dikit2, so maap yah klo belum lengkap.. ;)


Komentar

  1. Minra dong pptnya dosennya. .aku ada tugas nih , .kalau misal boleh aku makasihh bangetttt

    BalasHapus
  2. Itu persis sm dengan pptnya, tp file pptnya udah gak tau dimana :P. Coba cari di scribd keyword caries index

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar