Osce Blok 2


Sphygmo manometer
Sphygmo manometer  atau tensi meter di gunakan untuk mengukur tekanan darah seseorang baik sistol maupun diastol. Tensi meter  tersusun atas beberapa komponen, diantaranya :
a.       Pompa udara berfungsi untuk memompa udara masuk ke dalam balut riva rocci
b.      Kran pompa udara yaitu untuk mengatur agar udara yang telah di pompa tidak kembali/keluar
c.       Selang 1, untuk mengalirkan udara ke dalam riva  rocci
d.      Selang 2, untuk mengalirkan udara dari riva rocci
e.       Balu riva rocci/ manset,  yaitu untuk membalut lengan atas pasien sehingga aliran mendesar jaringan dan arteri brachialis akan terjepit
f.       Reservoir air raksa, untuk mengetahui kenaikan air raksa
g.      Kunci air raksa, untuk membuka dan menutup air raksa
h.      Kolom air raksa, untuk mengetahui skala sistol dan diastol pada pengukuran tekanan darah.

Stetoskop
Stetoskop terdiri dari :
  a.       Ear piece, yaitu alat yang di pasang di telinga untuk mendengarkan denyut nadi
  b.      Chest piece, terdiri dari dua bagian yaitu :
·         Corong, untuk mendengarkan bunyi dari berbagai frekuensi
·         Diafragma, untuk mendengarkan bunyi dari frekuensi tinggi
  c.       Kran stetoskop, yaitu untuk membuka dan menutup saluran chest piece pada saat kita memilih menggunakan ujung bagian corong/diafragma





Hipertensi  (140/90 mmHg)
Gejala hipertensi :
ü  sakit kepala berat
ü  pusing-pusing
ü  kehabisan napas
ü  penglihatan kabur
ü  mual
ü  kadangkala gagal ginjal
ü  mudah lelah
ü  jantung berdebar cepat
ü  mudah marah
ü  sulit tidur
ü  gangguan pada emosi dan otak
penyebab
ü  Peningkatan kolesterol plasma (> 240-250 mg/dl)
ü  Kebiasaan merokok / alkohol
ü  Kelebihan Berat Badan / Kegemukan / Obesitas
ü  Kurang olah raga
ü  Penggunaan garam yang berlebihan
ü  Peradangan ditandai peningkatan C reactive 
ü  Gagal ginjal (renal insufficiency) 
ü  Faktor genetic / keturunan
ü  Usia
ü  Peningkatan trigliserida plasma
ü  Kelebihan Berat Badan / Kegemukan / Obesitas
ü  Penyakit Kencing Manis / Diabetes
ü  Stress kronis
ü  Pil KB
ü  Vasektomi
ü  Kebiasaan merokok / alkohol
ü  Kelainan spesifik dari suatu organ tertentu atau pembuluh darah, seperti
ü  ginjal, tumor kelenjar adrenal, dan kelainan aorta
penanganan pada penderita hipertensi
·         terapi farmakologi, yaitu dengan memberikan obat-obatan vasodilator .
Obat hipertensi menurunkan tekanan darah dengan beberpa cara:
a.      Membuat pembuluh menjadi besar atau lebar
b.     Menyempitkan saluran-saluran udara dengan menstimulasi otot-otot yang
mengelilingi saluran udara untuk berkontraksi
c.    Mengurangi kekuatan dari aksi memompa jantung (kontraksi jantung) dan
mengendurkan sel otot pada dinding dari arteri. 
Contoh obat : enalapril (Vasotec),  captopril (Capoten),  lisinopril (Zestril and Prinivil) benazepril (Lotensin),  quinapril (Accupril) , perindopril (Aceon)
  • Kurangi konsumsi garam dalam makanan Anda. Jika Anda sudah menderita tekanan darah tinggi sebaiknya Anda menghindari makanan yang mengandung garam.
  • Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi.
  • Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk pria yang menderita hipertensi, jumlah alkohol yang diijinkan maksimal 30 ml alkohol per hari sedangkan wanita 15 ml per hari.
  • Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.
  • Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat, wortel, melon, dan jeruk.
  • Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan Anda mampu mengendalikan emosi Anda.
  • Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi atau hipertensi.
  • Kendalikan kadar kolesterol Anda.
  • Kendalikan diabetes Anda.
  • Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan ke dokter jika Anda menerima pengobatan untuk penyakit tertentu, untuk meminta obat yang tidak meningkatkan tekanan darah.


Hipotensi atau tekanan darah rendah terjadi apabila tekanan darah seseorang 90/60 mmHg
Gejala :
v  keadaan sering pusing,
v  denyut nadi lemah
v  pucat
v  sering menguap,
v  penglihatan kurang jelas (kunang-kunang) terutama setalah duduk lama lalu berjalan, keringat dingin,
v  merasa cepat lelah tidak bertenaga,
v  bahkan mengalami pingsan yang berulang
Penyebab Penyakit Darah Rendah
Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa terjadinya penurunan tensi darah, hal ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
·         Kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah. Seseorang yang memiliki kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka berdampak pada berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) keseluruh organ tubuh.
·         Volume (jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang hebat (luka sobek,haid berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan.
·         Kapasitas pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) menyebabkan menurunnya tekanan darah, hal ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).
Pengobatan dan penanganan
v  Mengkonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara delapan sampai 10 gelas per hari. Sesekali mengkonsumsi kopi untuk memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat.
v  Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam.
v  Berolahraga teratur minimal tiga kali seminggu untuk mengurangi gejalanya.
v  Pemberian obat-obatan untuk meningkatkan darah, hanya bisa dilakukan apabila gejala hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas sehari-hari.
v  Kaum wanita, dianjurkan untuk mengenakan stocking elastis.


Skenario 1
Pasien datang untuk memeriksakan giginya yang berlubang besar dan gusi terasa sakit/bengkak. Pasien takut melakukan pencabutan gigi, tekanan darah pasien 130/90 mmHg. Tekanan darah pasien tinggi namun sebelumnya pasien tidak pernah mengalami hipertensi. Jelaskan pilihan perawatan yang akan diberikan terhadap perawatan pasien
Perkenalan
v  Silahkan duduk. Perkenalkan nama saya : drg. Yulianty
yang lagi bertugas menjaga di klinik ini.Panggil saja dokter Yuli.
v  Nama Anda Siapa ?
v  Asalnya dari mana ?
v  Umurnya berapa ?
v  Apa sudah kerja atau masih kuliah ?
v  Kuliahnya dimana ?

Anamnesa
a)      Ada keluhan apa ?
b)      Sejak kapan giginya berlubang ?
c)      Gigi yang berlubang di bagian mana ?
d)     Sejak kapan gusinya bengkak ?
e)      Gusinya bengkak di sebelah/bagian mana ? (atas/bawah, kiri/kanan)
f)       Apa ada gigi lain yang berlubang ?
g)      Kira-kira apa penyebab gusi bengkak ?
h)      Apa gusi yang bengkak terasa sakit atau bagaimana ?
i)        Apa ada rasa ngilu pada gigi yang berlubang ?
j)        bisa di ceritakan rasa sakitnya ?
k)      apa gusi bengkak dan gigi berlubang menyebabkan sulit makan/minum makanan yang keras, dingin ataupun yang panas ?
l)        apa gusi yang bengkak menyebabkan gigi di sekitar gusi terasa sakit ?
m)    apa sebelumnya sudah pernah atau belum mengomsumsi obat untuk meredakan gusi yang bengkak ?
n)      apa pasien sebelumnya pernah ke dokter gigi ?
o)      apa gusi yang bengkak pernah berdarah saat sikat gigi ?
p)      sikat giginya sehari berapa kali ?
q)      apa ada penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, gula, ginjal atau jantung ?
r)       tekanan darahya berapa biasanya ?
s)       keadaan orang tuanya bagaimana ?
t)       apa ada riwayat penyakit orang tua seperti diatas ?

Kalau begitu mari saya periksa dulu giginya.
v  Tadi keluhannya giginya berlubang dan gusi bengkak ya ?
v  Tadi giginya berlubang sejak.....
v  Gusinya bengkak sejak.........
v  Ternyata memang ada gigi yang berlubang, dan lubangnya cukup besar di sebelah.....
Dan ada gusi yang bengkak di sebelah......


Diperiksa dulu ya tekanan darahnya.......
ü  Tekanan darahnya agak tinggi yaitu 130/90 mmHg. Tekanan darah normal yaitu 120/80
ü  Apa sebelumnya tekanan darahnya memang tinggi ?
ü  Apa Anda takut ke dokter gigi ?
ü  Anda lagi stress ? atau punya masalah ?
ü  Puny alergi obat  atau tidak?
Kesimpulan........
Tadi giginya lubang yah di daerah....... dan gusinya bengkak di............ sejak.....
(mengulang informasi dari pasien)
Giginya sebaiknya di cabut karena jika tidak di cabut maka bisa menyebabkan gusi bengkak karena ada sisa-sisa makanan yang masuk ke lubang gigi dan nantinya bisa menyebabkan gusi jadi sakit. Tapi karena tekanan darahnya tinggi dan gusinya sakit/ bengkak maka giginya belum bisa di cabut. Tekanan darah tinggi yang Anda alami sekarang ini biasanya terjadi karena ada rasa takut berkunjung ke dokter gigi atau mengelami stress.
Sekarang giginya belum bisa di cabut... saya hanya bisa memberikan obat ini untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak pada gusi. Setelah gusinya tidak sakit dan bengkak lagi dan tekanan darahnya sudah normal kembali maka dapat dilakukan pencabutan.
Ini resep yang bisa Anda tebus di apotek, sebaiknya hindari makanan atau minuman yang dapat membuat gusi Anda bengkak, kurangi komsumsi alkohol, garam, kafein seperti kopi atau teh yang berlebihan karena dapat meningkatkan tekanan darah, olah raga dan istirahat yang teratur, kendalikan stress Anda dan komsumsi sayur dan buah (khususnya yang banyak mengandung vit. C) agar badannya sehat, gusinya cepat sembuh dan tensinya tidak naik , dll.
Terima kasih telah berkunjung ke klinik ini, semoga lekas sembuh dan jangan lupa minum obat yang teratur. Setelah gusinya sembuh dan tekanan darahnya normal Anda dapat berkunjung ke klinik ini lagi untuk melakukan pencabutan gigi.
Wassalam


Skenario 2
Pasien datang untuk mencabut giginya yang berlubang besar. Ketika dilakukan pemeriksaan ekstra oral di ketahui  bibir dan kelopak mata pasien pucat. Tekanan darah 90/60 mmHg. Bagaimana keadaan pasien saat ini dan perawatan apa yang bisa dilakukan pada pasien tersebut.
Perkenalan
Anamnesa :
a.       Ada keluhan apa ?
b.      Gigi berlubangnya di sebelah mana ? kiri/kanan atau atas/bawah ?
c.       Sejak kapan giginya lubang ?
d.      Apa gigi yang berlubang terasa sakit atau ngilu ?
e.       Suka makan atau minum makanan/minuman panas/dingin ?
f.       Apa gigi yang berlubang sakit saat makan/minum sesuatu yang dingin, panas, manis atau keras ?
g.      Apa ada gigi lain yang lubang ?
h.      Apa gusinya bengkak ?
i.        Apa sebelumnya anda sudah pernah ke dokter gigi ?
j.        Udah pernah minum obat untuk sakit giginya atau belum ?
k.      Berapa kali setahun ngontrol kesehatan mulut ?
l.        Ada kebiasaan pada gigi ? misalnya sering nusuk-nusuk gigi.
m.    Berapa kali Anda sikat gigi dalam sehari ?
n.      Maaf, apa Anda menderita penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, gula, jantung atau yang lainnya ?
o.      Apa ada riwayat keluarga atau orang tua Anda mengalami penyakit lain ?
p.      Biasanya tekanan darah normal Anda berapa ?

Kalau begitu saya periksa dulu ya giginya.
o   Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata memang ada gigi yang berlubang besar di sebelah............
o   Giginya lubang sejak... ya ?
o   Tadi giginya sakit/tidak saat makan ?
o   Oh ya. Bibir dan kelopak mata Anda kelihatan pucat. Apa Anda sedang sakit atau kenapa ?
o   Tadi sudah sarapan gak ?
Saya periksa dulu yah tekanan darahnhya ...
Ø  Setelah dilakukan pemeriksaan tekanan darah, ternyata tekanan darah Anda rendah yaitu 90/60 mmHg. Tekanan darah normal itu 120/80 mmHg
Ø  Apakah Anda sering merasa pusing, sering menguap, penglihatan kurang jelas. Atau ada gejala lain yang Anda rasakan ?
Ø  Hal tersebut disebabkan karena tekanan darah Anda rendah.
Ø  Apa Anda tadi malam begadang ?
Ø   apa tadi pagi Anda sudah sarapan ? jika belum, sebaiknya Anda sarapan dulu, biasanya jika dilakukan pengukuran tekanan darah sebelum orang itu sarapan maka dapat menyebabkan pengukuran tekanan darahnya jadi rendah.
Ø  Maaf, apa Anda pernah menderita anemia ? atau ada riwayat keluarga yang menderita tekanan darah rendah.
Ø  Dan mengenai masalah gigi Anda, sebaiknhya gigi Anda di cabut agar lubangnya tidak melebar dan menyebabkan gigi yang lain ikut lubang juga.  Jika giginya di tambal, tambalannya bisa lepas dan menyebabkan gigi jadi sakit.
Anda mau giginya di tambal atau di cabut ?
Ø  Sebaiknya giginya di cabut. Tetapi Saat ini, saya tidak bisa melakukan pencabutan karena tekanan Anda rendah dan  jika dilakukan pencabutan akan berdampak buruk pada Anda seperti mengalami syok, koleps, atau pingsan.
Ø  Sebaiknya Anda rajin-rajin mengontrol gigi Anda setidaknya setahun 2 kali, sikat gigi yang rajin, kurangi makan makanan yang manis dan asam karena hal tersebut dapat menyebabkan gigi berlubang
Ø  . banyak minum air putih minimal 10 gelas sehari, minum susu, komsumsi sayur dan buah-buahan, olahraga teratur dan istirahat yang cukup, kadar garam dalam makanannya sebaiknya di tingkatkan agar tekanan darahnya normal kembali.
Ø  Apa Anda punya alergi obat ?
Ø  Ini saya berikan resep agar giginya tidak terasa sakit.
Ø  Jika tekanan darahnya sudah normal kembali, Anda dapat kembali ke klinik ini untuk melakukan pencabutan secepatnya agar giginya tidak sakit terus.
Ø  Semoga Anda lekas sembuh, jangan lupa minum obat dan makan yang teratur. Terima kasih telah berkunjung ke klinik kami.


wassalam


skenario 3
Pasien datang untuk mencabut giginya yang goyah. Tekanan darah pasien 140/100 mmHg. Bagaimana penanganan dan penjelasan terhadap pasien tersebut ?
Perkenalan
Anamnesa :
a.       Ada keluhan apa ?
b.      Giginya goyah sejak kapan ?
c.       Giginya goyah di sebelah mana ? kanan/kiri atau atas/bawah ?
d.      Apa gigi yang goyah terasa sakit atau ngilu ?
e.       Giginya goyah karena apa ?
f.       Bagaimana rasanya saat Anda makan, apa gigi yang goyah itu tidak mengganggu ?
g.      Jika gigi yang goyah kena sesuatu yang keras, panas/dingin, sakit gak ?
h.      Apa sebelumnya ada benturan pada gigi Anda atau tidak ?  
i.        Apa ada gigi yang bolong/lubang ?
j.        Apa sebelumnya pernah ke dokter gigi ?
k.      Bagaimana keadaan Anda ?
l.        Apa Anda punya riwayat penyakit tekanan darah tinggi, jantung atau penyakit lain ?
m.    Bagaimana keadaan orang tua Anda ? apa ada riwayat keluarga menderita penyakit tekanan darah tinggi, jantung atau penyakit lain ?
Kalau begitu mari saya lakukan pemeriksaan dulu.
Ø  Ternyata giginya memang goyah
Ø  Tadi giginya goyah di sebelah..... kan ?
Ø  Giginya goyah sejak..... ya ?
Ø  Anda dapat mencabut giginya yang goyah. Tapi sebelumnya harus di tensi dulu untuk mengukur tekanan darahnya ya
Setelah dilakukan pengukuran tekanan darah,
Ø  Ternyata tekanan darah Anda cukup tinggi.
Ø  Maka tidak bisa dilakukan pencabutan gigi karena jika gigi di cabut saat tekanan darah tinggi dapat terjadi perdarahan pada gusi. Dan dapat menyebabkan syok.
Ø  Jadi, saya akan merujuk Anda ke dokter spesialis penyakit dalam untuk mengontrol tekanan darahnya terlebih dulu.
Ø  Jika dokternya sudah mengijinkan untuk dilakukan pencabutan gigi maka Anda dapat kembali lagi ke klinik ini untuk melakukan pencabutan


Ø  Apa Anda punya alergi ?
Jadi, giginya goyah karena ........ tapi untuk saat ini belum dapat dilakukan pencabutan gigi. Sehingga untuk saat ini saya hanya akan memberi obat untuk Anda.

Ø  sebaiknya Kurangi makan makanan yang keras agar giginya tidak sakit dan makin goyah, kurangi makan makanan yang mengandung kadar garam tinggi dan yang mengandung kalsium, kalium (yang terdapat dalam susu, dll), kurangi merokok, minum alkohol dan kafein seperti kopi dan teh, perbanyak minum air putih, istirahat yang cukup dan olah raga yang teratur, hindari stress, serta perbanyak makan sayur dan buah.

Semoga tekanan darahnya kembali normal agar Anda dapat melakukan pencabutan. Terima kasih telah berkunjung ke klinik ini.

wasslm

Komentar