Sphygmo manometer atau tensi
meter di gunakan untuk mengukur tekanan darah seseorang baik sistol maupun
diastol. Tensi meter tersusun atas
beberapa komponen, diantaranya :
a.
Pompa
udara berfungsi untuk memompa udara masuk ke dalam balut riva rocci
b.
Kran
pompa udara yaitu untuk mengatur agar udara yang telah di pompa tidak
kembali/keluar
c.
Selang
1, untuk mengalirkan udara ke dalam riva
rocci
d.
Selang
2, untuk mengalirkan udara dari riva rocci
e.
Balu
riva rocci/ manset, yaitu untuk membalut
lengan atas pasien sehingga aliran mendesar jaringan dan arteri brachialis akan
terjepit
f.
Reservoir
air raksa, untuk mengetahui kenaikan air raksa
g.
Kunci
air raksa, untuk membuka dan menutup air raksa
h.
Kolom
air raksa, untuk mengetahui skala sistol dan diastol pada pengukuran tekanan
darah.
Stetoskop
Stetoskop terdiri
dari :
b.
Chest
piece, terdiri dari dua bagian yaitu :
·
Corong,
untuk mendengarkan bunyi dari berbagai frekuensi
·
Diafragma,
untuk mendengarkan bunyi dari frekuensi tinggi
c.
Kran
stetoskop, yaitu untuk membuka dan menutup saluran chest piece pada saat kita
memilih menggunakan ujung bagian corong/diafragma
Hipertensi
(140/90 mmHg)
Gejala hipertensi :
ü sakit kepala berat
ü pusing-pusing
ü kehabisan napas
ü penglihatan kabur
ü mual
ü kadangkala gagal ginjal
ü mudah lelah
ü jantung berdebar cepat
ü mudah marah
ü sulit tidur
ü gangguan pada emosi dan otak
penyebab
ü Peningkatan kolesterol plasma (> 240-250
mg/dl)
ü Kebiasaan merokok / alkohol
ü Kelebihan Berat Badan / Kegemukan / Obesitas
ü Kurang olah raga
ü Penggunaan garam yang berlebihan
ü Peradangan ditandai peningkatan C
reactive
ü Gagal ginjal (renal insufficiency)
ü Faktor genetic / keturunan
ü Usia
ü Peningkatan trigliserida plasma
ü Kelebihan Berat Badan / Kegemukan / Obesitas
ü Penyakit Kencing Manis / Diabetes
ü Stress kronis
ü Pil KB
ü Vasektomi
ü Kebiasaan merokok / alkohol
ü Kelainan spesifik dari suatu organ tertentu
atau pembuluh darah, seperti
ü ginjal, tumor kelenjar adrenal, dan kelainan aorta
penanganan pada penderita hipertensi
·
terapi farmakologi, yaitu dengan memberikan
obat-obatan vasodilator .
Obat hipertensi menurunkan tekanan darah dengan beberpa
cara:
a. Membuat pembuluh
menjadi besar atau lebar
b. Menyempitkan
saluran-saluran udara dengan menstimulasi otot-otot yang
mengelilingi saluran udara untuk berkontraksi
c. Mengurangi kekuatan dari aksi memompa jantung (kontraksi
jantung) dan
mengendurkan sel otot pada dinding dari arteri.
Contoh obat : enalapril (Vasotec), captopril (Capoten), lisinopril (Zestril and Prinivil) benazepril
(Lotensin), quinapril (Accupril) ,
perindopril (Aceon)
- Kurangi
konsumsi garam dalam makanan Anda. Jika Anda sudah menderita tekanan darah
tinggi sebaiknya Anda menghindari makanan yang mengandung garam.
- Konsumsi
makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium, magnesium
dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi.
- Kurangi
minum minuman atau makanan beralkohol. Jika Anda menderita tekanan darah
tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk pria
yang menderita hipertensi, jumlah alkohol yang diijinkan maksimal 30 ml
alkohol per hari sedangkan wanita 15 ml per hari.
- Olahraga
secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda menderita
tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki,
bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit
sehari sebanyak 3 kali seminggu.
- Makan
sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau,
pisang, tomat, wortel, melon, dan jeruk.
- Jalankan
terapi anti stres agar mengurangi stres dan Anda mampu mengendalikan emosi
Anda.
- Berhenti
merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi atau
hipertensi.
- Kendalikan
kadar kolesterol Anda.
- Kendalikan
diabetes Anda.
- Hindari
obat yang bisa meningkatkan tekanan darah.
Konsultasikan ke dokter jika Anda menerima pengobatan untuk penyakit
tertentu, untuk meminta obat yang tidak meningkatkan tekanan darah.
Hipotensi atau tekanan darah rendah terjadi apabila tekanan
darah seseorang 90/60 mmHg
Gejala :
v keadaan sering pusing,
v denyut nadi lemah
v pucat
v sering menguap,
v penglihatan kurang jelas
(kunang-kunang) terutama setalah duduk lama lalu berjalan, keringat dingin,
v merasa cepat lelah tidak bertenaga,
v bahkan mengalami pingsan yang berulang
Penyebab Penyakit Darah Rendah
Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa terjadinya penurunan tensi darah, hal ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa terjadinya penurunan tensi darah, hal ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
·
Kurangnya
pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung
setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah.
Seseorang yang memiliki kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama
jantung abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup
jantung maka berdampak pada berkurangnya pemompaan darah (curah jantung)
keseluruh organ tubuh.
·
Volume
(jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang hebat
(luka sobek,haid berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi, keringat berlebihan,
buang air kecil atau berkemih berlebihan.
·
Kapasitas
pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) menyebabkan menurunnya
tekanan darah, hal ini biasanya sebagai dampak dari syok
septik, pemaparan
oleh panas, diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat
ACE).
Pengobatan
dan penanganan
v
Mengkonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup banyak
antara delapan sampai 10 gelas per hari. Sesekali mengkonsumsi kopi untuk
memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat.
v
Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar
garam.
v
Berolahraga teratur minimal tiga kali seminggu untuk
mengurangi gejalanya.
v
Pemberian obat-obatan untuk meningkatkan darah, hanya
bisa dilakukan apabila gejala hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu
aktivitas sehari-hari.
v
Kaum wanita, dianjurkan untuk mengenakan stocking
elastis.
Skenario 1
Pasien datang untuk
memeriksakan giginya yang berlubang besar dan gusi terasa sakit/bengkak. Pasien
takut melakukan pencabutan gigi, tekanan darah pasien 130/90 mmHg. Tekanan
darah pasien tinggi namun sebelumnya pasien tidak pernah mengalami hipertensi.
Jelaskan pilihan perawatan yang akan diberikan terhadap perawatan pasien
Perkenalan
v
Silahkan duduk. Perkenalkan nama saya : drg. Yulianty
yang lagi bertugas
menjaga di klinik ini.Panggil saja dokter Yuli.
v
Nama Anda Siapa ?
v
Asalnya dari mana ?
v
Umurnya berapa ?
v
Apa sudah kerja atau masih kuliah ?
v
Kuliahnya dimana ?
Anamnesa
a)
Ada keluhan apa ?
b)
Sejak kapan giginya berlubang ?
c)
Gigi yang berlubang di bagian mana ?
d)
Sejak kapan gusinya bengkak ?
e)
Gusinya bengkak di sebelah/bagian mana ? (atas/bawah, kiri/kanan)
f)
Apa ada gigi lain yang berlubang ?
g)
Kira-kira apa penyebab gusi bengkak ?
h)
Apa gusi yang bengkak terasa sakit atau bagaimana ?
i)
Apa ada rasa ngilu pada gigi yang berlubang ?
j)
bisa di ceritakan rasa sakitnya ?
k)
apa gusi bengkak dan gigi berlubang menyebabkan sulit
makan/minum makanan yang keras, dingin ataupun yang panas ?
l)
apa gusi yang bengkak menyebabkan gigi di sekitar gusi
terasa sakit ?
m)
apa sebelumnya sudah pernah atau belum mengomsumsi
obat untuk meredakan gusi yang bengkak ?
n)
apa pasien sebelumnya pernah ke dokter gigi ?
o)
apa gusi yang bengkak pernah berdarah saat sikat gigi
?
p)
sikat giginya sehari berapa kali ?
q)
apa ada penyakit lain seperti tekanan darah tinggi,
tekanan darah rendah, gula, ginjal atau jantung ?
r)
tekanan darahya berapa biasanya ?
s)
keadaan orang tuanya bagaimana ?
t)
apa ada riwayat penyakit orang tua seperti diatas ?
Kalau
begitu mari saya periksa dulu giginya.
v
Tadi keluhannya giginya berlubang dan gusi bengkak ya
?
v
Tadi giginya berlubang sejak.....
v
Gusinya bengkak sejak.........
v
Ternyata memang ada gigi yang berlubang, dan lubangnya
cukup besar di sebelah.....
Dan
ada gusi yang bengkak di sebelah......
Diperiksa
dulu ya tekanan darahnya.......
ü
Tekanan darahnya agak
tinggi yaitu 130/90 mmHg. Tekanan darah normal yaitu 120/80
ü
Apa sebelumnya
tekanan darahnya memang tinggi ?
ü
Apa Anda takut ke
dokter gigi ?
ü
Anda lagi stress ?
atau punya masalah ?
ü
Puny alergi obat atau tidak?
Kesimpulan........
Tadi giginya lubang yah di
daerah....... dan gusinya bengkak di............ sejak.....
(mengulang informasi dari pasien)
Giginya sebaiknya di cabut karena jika tidak di cabut
maka bisa menyebabkan gusi bengkak karena ada sisa-sisa makanan yang masuk ke
lubang gigi dan nantinya bisa menyebabkan gusi jadi sakit. Tapi karena tekanan
darahnya tinggi dan gusinya sakit/ bengkak maka giginya belum bisa di cabut.
Tekanan darah tinggi yang Anda alami sekarang ini biasanya terjadi karena ada
rasa takut berkunjung ke dokter gigi atau mengelami stress.
Sekarang giginya belum bisa di cabut... saya hanya bisa
memberikan obat ini untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak pada gusi. Setelah
gusinya tidak sakit dan bengkak lagi dan tekanan darahnya sudah normal kembali
maka dapat dilakukan pencabutan.
Ini resep yang bisa Anda tebus di apotek, sebaiknya
hindari makanan atau minuman yang dapat membuat gusi Anda bengkak, kurangi
komsumsi alkohol, garam, kafein seperti kopi atau teh yang berlebihan karena
dapat meningkatkan tekanan darah, olah raga dan istirahat yang teratur,
kendalikan stress Anda dan komsumsi sayur dan buah (khususnya yang banyak
mengandung vit. C) agar badannya sehat, gusinya cepat sembuh dan tensinya tidak
naik , dll.
Terima kasih telah berkunjung ke klinik ini, semoga
lekas sembuh dan jangan lupa minum obat yang teratur. Setelah gusinya sembuh dan
tekanan darahnya normal Anda dapat berkunjung ke klinik ini lagi untuk
melakukan pencabutan gigi.
Wassalam
Skenario 2
Pasien datang untuk mencabut giginya yang berlubang
besar. Ketika dilakukan pemeriksaan ekstra oral di ketahui bibir dan kelopak mata pasien pucat. Tekanan
darah 90/60 mmHg. Bagaimana keadaan pasien saat ini dan perawatan apa yang bisa
dilakukan pada pasien tersebut.
Perkenalan
Anamnesa :
a. Ada keluhan apa ?
b. Gigi berlubangnya di sebelah mana ? kiri/kanan atau
atas/bawah ?
c. Sejak kapan giginya lubang ?
d. Apa gigi yang berlubang terasa sakit atau ngilu ?
e. Suka makan atau minum makanan/minuman panas/dingin ?
f. Apa gigi yang berlubang sakit saat makan/minum sesuatu
yang dingin, panas, manis atau keras ?
g. Apa ada gigi lain yang lubang ?
h. Apa gusinya bengkak ?
i.
Apa sebelumnya anda
sudah pernah ke dokter gigi ?
j.
Udah pernah minum
obat untuk sakit giginya atau belum ?
k. Berapa kali setahun ngontrol kesehatan mulut ?
l.
Ada kebiasaan pada
gigi ? misalnya sering nusuk-nusuk gigi.
m. Berapa kali Anda sikat gigi dalam sehari ?
n. Maaf, apa Anda menderita penyakit lain seperti tekanan
darah tinggi, tekanan darah rendah, gula, jantung atau yang lainnya ?
o. Apa ada riwayat keluarga atau orang tua Anda mengalami
penyakit lain ?
p. Biasanya tekanan darah normal Anda berapa ?
Kalau
begitu saya periksa dulu ya giginya.
o
Setelah dilakukan
pemeriksaan ternyata memang ada gigi yang berlubang besar di
sebelah............
o
Giginya lubang
sejak... ya ?
o
Tadi giginya
sakit/tidak saat makan ?
o
Oh ya. Bibir dan
kelopak mata Anda kelihatan pucat. Apa Anda sedang sakit atau kenapa ?
o
Tadi sudah sarapan
gak ?
Saya
periksa dulu yah tekanan darahnhya ...
Ø
Setelah dilakukan
pemeriksaan tekanan darah, ternyata tekanan darah Anda rendah yaitu 90/60 mmHg.
Tekanan darah normal itu 120/80 mmHg
Ø
Apakah Anda sering
merasa pusing, sering menguap, penglihatan kurang jelas. Atau ada gejala lain
yang Anda rasakan ?
Ø
Hal tersebut
disebabkan karena tekanan darah Anda rendah.
Ø
Apa Anda tadi malam
begadang ?
Ø
apa tadi pagi Anda sudah sarapan ? jika belum,
sebaiknya Anda sarapan dulu, biasanya jika dilakukan pengukuran tekanan darah
sebelum orang itu sarapan maka dapat menyebabkan pengukuran tekanan darahnya
jadi rendah.
Ø
Maaf, apa Anda pernah
menderita anemia ? atau ada riwayat keluarga yang menderita tekanan darah
rendah.
Ø
Dan mengenai masalah
gigi Anda, sebaiknhya gigi Anda di cabut agar lubangnya tidak melebar dan
menyebabkan gigi yang lain ikut lubang juga.
Jika giginya di tambal, tambalannya bisa lepas dan menyebabkan gigi jadi
sakit.
Anda mau giginya di
tambal atau di cabut ?
Ø
Sebaiknya giginya di
cabut. Tetapi Saat ini, saya tidak bisa melakukan pencabutan karena tekanan
Anda rendah dan jika dilakukan
pencabutan akan berdampak buruk pada Anda seperti mengalami syok, koleps, atau
pingsan.
Ø
Sebaiknya Anda
rajin-rajin mengontrol gigi Anda setidaknya setahun 2 kali, sikat gigi yang
rajin, kurangi makan makanan yang manis dan asam karena hal tersebut dapat
menyebabkan gigi berlubang
Ø
. banyak minum air
putih minimal 10 gelas sehari, minum susu, komsumsi sayur dan buah-buahan,
olahraga teratur dan istirahat yang cukup, kadar garam dalam makanannya
sebaiknya di tingkatkan agar tekanan darahnya normal kembali.
Ø
Apa Anda punya alergi
obat ?
Ø
Ini saya berikan
resep agar giginya tidak terasa sakit.
Ø
Jika tekanan darahnya
sudah normal kembali, Anda dapat kembali ke klinik ini untuk melakukan
pencabutan secepatnya agar giginya tidak sakit terus.
Ø
Semoga Anda lekas
sembuh, jangan lupa minum obat dan makan yang teratur. Terima kasih telah
berkunjung ke klinik kami.
wassalam
skenario 3
Pasien
datang untuk mencabut giginya yang goyah. Tekanan darah pasien 140/100 mmHg.
Bagaimana penanganan dan penjelasan terhadap pasien tersebut ?
Perkenalan
Anamnesa
:
a.
Ada keluhan apa ?
b.
Giginya goyah sejak
kapan ?
c.
Giginya goyah di
sebelah mana ? kanan/kiri atau atas/bawah ?
d.
Apa gigi yang goyah
terasa sakit atau ngilu ?
e.
Giginya goyah karena
apa ?
f.
Bagaimana rasanya
saat Anda makan, apa gigi yang goyah itu tidak mengganggu ?
g.
Jika gigi yang goyah
kena sesuatu yang keras, panas/dingin, sakit gak ?
h.
Apa sebelumnya ada
benturan pada gigi Anda atau tidak ?
i.
Apa ada gigi yang
bolong/lubang ?
j.
Apa sebelumnya pernah
ke dokter gigi ?
k.
Bagaimana keadaan
Anda ?
l.
Apa Anda punya
riwayat penyakit tekanan darah tinggi, jantung atau penyakit lain ?
m.
Bagaimana keadaan
orang tua Anda ? apa ada riwayat keluarga menderita penyakit tekanan darah
tinggi, jantung atau penyakit lain ?
Kalau
begitu mari saya lakukan pemeriksaan dulu.
Ø
Ternyata giginya
memang goyah
Ø
Tadi giginya goyah di
sebelah..... kan ?
Ø
Giginya goyah
sejak..... ya ?
Ø
Anda dapat mencabut
giginya yang goyah. Tapi sebelumnya harus di tensi dulu untuk mengukur tekanan
darahnya ya
Setelah
dilakukan pengukuran tekanan darah,
Ø
Ternyata tekanan
darah Anda cukup tinggi.
Ø
Maka tidak bisa
dilakukan pencabutan gigi karena jika gigi di cabut saat tekanan darah tinggi
dapat terjadi perdarahan pada gusi. Dan dapat menyebabkan syok.
Ø
Jadi, saya akan
merujuk Anda ke dokter spesialis penyakit dalam untuk mengontrol tekanan
darahnya terlebih dulu.
Ø
Jika dokternya sudah
mengijinkan untuk dilakukan pencabutan gigi maka Anda dapat kembali lagi ke
klinik ini untuk melakukan pencabutan
Ø
Apa Anda punya alergi
?
Jadi, giginya goyah karena ........ tapi untuk saat
ini belum dapat dilakukan pencabutan gigi. Sehingga untuk saat ini saya hanya
akan memberi obat untuk Anda.
Ø
sebaiknya Kurangi
makan makanan yang keras agar giginya tidak sakit dan makin goyah, kurangi
makan makanan yang mengandung kadar garam tinggi dan yang mengandung kalsium,
kalium (yang terdapat dalam susu, dll), kurangi merokok, minum alkohol dan
kafein seperti kopi dan teh, perbanyak minum air putih, istirahat yang cukup
dan olah raga yang teratur, hindari stress, serta perbanyak makan sayur dan
buah.
Semoga tekanan darahnya kembali normal agar Anda dapat
melakukan pencabutan. Terima kasih telah berkunjung ke klinik ini.
wasslm
Komentar
Posting Komentar